kematian itu sifatnya mutlak.
ada,tapi ga keliatan.
ada,tapi terasa jauh,
padahal ada disamping kita,
ada di sekeliling kita.
kematian itu ada,tapi ditakuti.
kenapa kematian begitu terdengar mengerikan?
apa karena itu sesuatu yg ngga bisa kita prediksi?
kenapa org begitu takut akan ssuatu yg ga bisa di tebak?
sekaligus penasaran,
kalo kehidupan uda di atur sedemikian rupa,
apa kematian juga?
apa orang-orang akan bersiap?
atau sebaliknya?
apa orang-orang sempet bilang maaf,
sebelom mereka pergi?
apa orang-orang sempet menuai kenangan,
sebelom mereka kehilangan?
kenapa orang begitu menolak membicarakan kematian,
tapi ga perna berenti mengeluh ttg khidupan?
apa sempet kita tersenyum sebelum kita mati?
orang-orang yg mendengar kematian rekanya,
lari-lari mengarungi lorong rumah sakit,
yg terasa jauh.padahal deket.
yg terasa asing,
asing,dingin,suasana yg belom perna dirasa sebelomnya,
tapi ketika sampe,
mereka cuman sempet melihat sebuah badan ditutup kain kavan,tertidur pulas.
pulas,
pulas,
dan ga bangun lagi.
apa itu yg akan terjadi sama diri kita?
belum sempet terucap kata pisah,
apa memang itu kematian?
perpisahan tanpa kata selamat tinggal?
apa kematian lebih absurd dr pada cinta?
lalu,apa yg terjadi kalau cinta itu sendiri yg mati?
lebih baik kematian itu membunuh saya,
daripada membunuh cinta saya,
lebih baik kamu bunuh saya
daripada cinta kamu ke saya mati.
apa kita sempet,tersenyum untuk orang yg kita sayang?
apa kita sempet,membuat org yg kta sayang tersenyum?
apa kita sempet,bilang sayang sebelom orang itu mati?
apa kita punya keberanian,untuk menghadapi kenyataan,
dia ga lama lagi disini?
kita ga lama lagi disini.
apa ada ucap kata terakhir yg ingin kita denger sblom kita mati?
kalau ada, apa?